Wednesday, May 25, 2011

My story in Selat Panjang

Maafin gw yah kalau akhir-akhir ini jarang update blog. Kalau jadi anak gawl buanget emang gini. Kebetulan gw ada di undang ke beberapa acara,salah satu-nya adalah acara sunatan massal,dimana gw jadi tukang parkir. Terus gw di undang ke acara makan bersama orang-orang penting. Kenapa? Pada gak percayakan? Okeh,gw di undang untuk markirin mobil mereka,bukan ikut makan.

Actually,baru-baru ini gw liburan bersama teman-teman gw. Kami berempat memutuskan untuk pergi ke kota Selat panjang dan Batam. Kenapa pergi ke selat panjang? Karena gw dan teman gw seorang,yaitu Cris. Belum pernah pergi ke selat panjang. Setiap liburan,teman gw yang kampungnya di selat panjang selalu pulang ke selat panjang. Dan setiap balik ke sekolah,mereka menceritakan kejadian yang mereka alami di kampung halamannya sendiri. Kampret!!! Seru abis dengar cerita mereka. Bisa ngences gw dengarnya. Ada acara siram-siram air ke orang lain tiap imlek. Kampret. Pengen abis gw. Pengen gw siram-siram orang,tapi gw gak mau di siram. Titik. Oleh karna cerita itulah,gw tertarik untuk ke selat panjang.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Day 1. Kami berempat yang layaknya quartet kwek-kwek lagi nunggu kapal di pelabuhan. Gak lama kemudian kapalnya pun tiba. Kami pun bernyanyi lagu kebangsaan penumpang kapal. “Kapal telah tiba,kapal telah tiba. Hati ku gembira”. Salah satu tema gw yang bernama Agus telah banyak makan garam dalam urusan kapal menuju selat panjang. Secara,kampung dia di selat panjang dan jalan satu-satunya untuk ke selat panjang adalah memakai kapal.“Ga ada yang ketinggalan lagi kan?” kata Agus yang kerap di panggil sakaw

Entah kenapa dia bisa di panggil “Sakaw”. Ya ini sedikit cerita tentang kegilaannya di sekolah. Kami berdua adalah teman sekelas. Jadi suatu hari entah lagi membahas apa di depan kelas. Tiba-tiba ada sesuatu pembicaraan yang bertopik “Hercules”. Kami berdua duduk berjauhan,gw di ujung dianya di ujung. Tiba-tiba dia manggil gw “Chief....” .” Apaan?” jawab gw. “Coba tanyakanlah,hercules bisa main basket gak?”. Sekarang yang bego gw atau dia? Ada coba di zaman roma udah ada permainan basket. Atau emank gw yang bego?

Back to topic. Jadi kami di suruh agus untuk naik ke kapal secepatnya supaya kebagian kursi. Kami berempat pun berlari-lari layaknya bencong yang di kejar-kejar kantip. Maklum,gak pernah naik kapal ke selat panjang. Akhirnya kami pun mendapat kursi. Lalu gak lama kemudian jalanlah kapalnya. Ini menarik banget kapalnya. Ceper abis. Serasa kapal kami mau tenggelam gitu. 2/4 dari kapalnya udah masuk air. Keluarin tangan ke jendela aja udah bisa megang air. Semacam surfing. Dan karna ini pakai kapal. Gw namain “Surfing ‘The Ceper’ boat”. Gile aja,baru jalan 30 menit udah terasa kayak 1 jam. Belum lagi panas dan as you know,rame abis. Beh... Lalu kami melihat ada orang yang duduk di atap kapal. Saya tekankan lagi ATAP KAPAL. Secara ini kapal sampan yang di rombak jadi kapal balap dan CEPER abis. Gw berpikir “asik bener,yang di bawah panas,yang di atas sejuk-sejuk gimana gitu kalau kena angin”. Gw pun bertekad,nanti gw bakal duduk atas. Kebetulan kapal menuju ke selat panjang itu transit,jadi bakal pindah kapal. Setelah duduk berjam-jam dan pantat mulai karatan karna gak bisa gerak sama sekali. Gw dan teman-teman gw seperti awak kapal yang ada di pirrates of carribean. Yang awak kapalnya menyatu ama kapalnya. Itulah kami. Ternyata Tuahn tak membiarkan gw dan teman-teman gw menyatu dengan kapal,kami pun berhenti di sebuah tempat entah berantah,lalu naik kapal lagi. Gw naik di atas atap kapal itu seperti menembus awan dengan ikan paus terus jatuh di permukaan bumi sambil pakai parasut (Apaan nih?). Gw dan Cris keranjingan untuk duduk di atap kapal itu. Dengan terpaksa kedua teman gw ikut duduk di atas juga. Kami duduk di atap layaknya pendekar sakti yang kena human trafficing dan mau di jual ke tukang sate. Tragis.

Gak lama,jalanlah kapal. Gw udah senang banget,kalau bisa sambil bikin iklan shampoo. Bakal gw bikinin iklan. “Pakailah shampoo cap susu kedele dan jangan pakai shampoo cap cip cup. Karena shampoo cap cip cup itu punya gw”. Rambut gw melambai-lambai bagaikan berada di pantai yang terletak di hawaii. Niatnya sih gitu,tapi apa daya rambut pendek. Lagipula kalau mau panjangin rambut,gw bakal berubah menjadi manusia toge rambut juntai menjuntai. Gak ngerti? Udah ah,yang penting kalau gw rambut panjang,gak cocok. Udah ah!!! Gak cocok.

Muka gw diterpa oleh angin. Meskipun ada air yang terciprat di muka gw. Gw tetap merasa seru banget duduk di atap kapal. Di saat pertengahan perlayaran bajak laut gw. Cuaca awan tak mendukung abis. Gw udah merasa bakal hujan. Dan gw teringat yang di bilang oleh pengemudi kapal “Nanti kalau udah duduk atas,tak bisa turun lagi yah. Nanti kalau tiba-tiba jatuh,trus mati siapa yang tanggung!!!”. Waduh,gw gak mau kena hujan. Secara tas gw juga di atas. Kalau baju gw yang gw pakai basah,ya gak masalah. Tapi kalau sampai baju yang di dalam tas basah,gw pake apa? Kardus? Atau plastik? (Bole juga idenya). Tapi di lain sisi gw juga gak mau tiba-tiba gw kecebur dalam air trus mati di makan ikan lele. Reputasi bisa turun coy... Coba bayangin kalo gw mati di makan lele sama mati di makan hiu.

Percakapan di mana aja boyeh:

A : Eh,si cip kenapa?

B : Tuh,tewas dimakan lele

A : oh........... goblok.

*percakapan selesai.

Kalau hiu.

A : Eh,si cip kenapa?

B : DIMAKAN HIU DIA WOY!!! BESAR BANGET!!!!

A : HAH!!! GIMANA TUH CERITANYA!!!

*percakapan berlanjut sampai besok.

Gak lama kemudian,hujan pun turun. Kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi dan di sambut dengan rintikan hujan. Serasa di tusuk jarum gimana gitchu (Lebay). Yang gw perkirakan. Kami bakal sampai duluan sebelum turun hujan. Ternyata malah turun duluan. Sekarang gw berpikir “Enaknya yang duduk di dalam kapal”. Sekian lama kami di terpa angin dan baju kami basah kuyup semua. Sampai jugalah kami di tempat tujuan. Sampai sana kami langsung bertemu dengan tukang becak setempat. Dan yang bikin keki. Pengemudi becak yang sama,bisa menanyakan “Naik becak?” sebanyak 5 kali. Dan sebanyak 5 kali juga kami bilang “Enggak bang”. Abang yang susah untuk berputus asa. Pada akhirnya kami tetap naik becak sih untuk ke rumah teman gw. Kalau ini sih salah agus,katanya temannya bakal jemput,tiba-tiba gak jadi terpaksa naik becak deh.

Kami yang terdiri dari 2 orang tinggi,1 orang berbadan over dan 1 orang yang berat dan tingginya seimbang. 3 orang duduk di dalam dan 1 orang duduk di belakang tukang becak. Yang duduk di dalam terdiri dari gw,cris dan hardi. Gw duduk di dalam becak serasa nari patah-patah. Mau gerak susah abis. Apalagi pas becaknya melewati jalan rusak. Bisa-bisa kepala gw jadii taruhan. Kejedot gitu dah. Kan gak lucu aja,sampai di tujuan tapi kepala berdarah-darah.

Sesampai di rumah agus. Kami pun langsung mandi. Setelah mandi bersih. Si agus ngajak keluar rumah untuk jalan-jalan menggelilingi kota selat panjang. Wuasu!!! Ternyata jalannya banjir. Gw sumpah nyesal abis mandi. Banjirnya setinggi betis dan airnya gelap banget warnanya. Serasa bisa ada buaya di dalamnya. Tau gitu gak usah mandi dulu. Kepret.

2 comments:

Anonymous said...

astaga ko , sakit perut gara" ketawa !

janice ariadne angelica said...

lucu banget sih ko ? astaga ..